Sejarah Pulau Jawa (Hanya segelintir orang yang tahu)
@InfoJATENG - Aji Saka itu seorang sakti dari India.
Suatu hari dia datang bersama 2 orang pengawal/abdi kepercayaannya.
Di Jawa waktu itu sedang dikuasai oleh Prabu Dewatacengkar dengan
kerajaannya Medangkemulan. Dewatacengkar ini sosok raja yg menyerupai
seorang buto/raksasa, dan memerintah dengan sewenang-wenang.
Lalu Aji Saka berangkat menantang Dewatacengkar. Dia ingin menghentikan kejahatan Dewatacengkar selama ini.
Sebelum berangkat, dia menyuruh salah satu abdinya, sebut saja si A
untuk tinggal di tempat peristirahatan Aji Saka saat itu dengan
dititipkan pusaka keris sakti Aji Saka. Dan Aji Saka pergi ke kerajaan
Medangkemulan bersama abdinya yg satu lagi, sebut saja si B.
Aji Saka berpesan ke si A, "Kamu tinggal disini. Jagalah keris pusaka
saya ini, jangan pernah berikan keris ini pada siapapun yang datang
selain saya sendiri."
Singkat cerita, Aji Saka dapat mengalahkan Dewatacengkar. Menghentikan
segala kekacauan Dewatacengkar selama ini. Dewatacengkar yg kalah lalu
berubah menjadi Buaya Putih setelah jatuh ke laut di ujung barat Pulau
Jawa.
Aji Saka lalu memerintah di kerajaan Dewatancengkar untuk sementara. Aji Saka sedikit terlena dengan kekuasaan.
Lalu dia ingat, si A yang dulu dia tinggalkan untuk menjaga kerisnya.
Dia pun menyuruh si B untuk menjemput si A dan mengambil kerisnya serta mengajaknya serta ke Medangkemulan.
Si B lalu datang menemui si A. Tapi si A tak mau dijemput, dia bilang,
sesuai pesan Aji Saka, jika bukan Aji Saka sendiri yang datang maka dia
tidak mau menyerahkan keris tersebut pada si B dan dia tidak mau ikut
serta pergi bersama si B ke Medangkemulan.
Si A memegang setia janjinya untuk menjaga keris Aji Saka. Sedangkan si B
juga memegang amanah si Aji Saka untuk menjemput si A dan membawakan
kerisnya.
Lalu terjadilah percekcokan. Si A dan Si B bertarung.
Mereka berdua sama saktinya. Akhirnya si A dan si B sama2 mati oleh keris pusaka Aji Saka.
Aji Saka yang menunggu lama akhirnya merasa ada yg tidak beres. Tapi
terlambat, ketika dia datang, si A dan si B telah meninggal. Kedua orang
kepercayaan Aji Saka yg setia dan menjaga amanah itu meninggal karena
kesalahan Aji Saka yg terlena dengan kekuasaan dan lupa akan amanah yang
dia titipkan ke si A agar hanya memberikan keris itu jika Aji Saka
sendiri yg datang.
Aji Saka yg merasa bersalah dan bersedih lalu menuliskan sebuah syair, yang kemudian dikenal dengan Aksara Jawa.
Jadi cerita tentang Aji Saka ini adalah Legenda Asal Mula Aksara Jawa, bukan Asal Mula Pulau Jawa.
Simak saja terjemahan dari Aksara Jawa:
Ha Na Ca Ra Ka : Ada cerita
Da Ta Sa Wa La : Sebuah pertarungan
Pa Da Ja Ya Nya: Sama jayanya/kuatnya.
Ma Ga Ba Tha Nga: Sama matinya.
Aksara Jawa ini sebenarnya adalah syair yg dibuat Aji Saka untuk kedua orang kepercayaannya yang meninggal itu.
Sumber : Jenang17 dan http://www.bumiayu.net/2013/01/Sejarah-Pulau-Jawa-Hanya-segelintir-orang-yang-tahu.html
18 Mei 2015 pukul 04.41
terima kasih informasinya..
salam kenal dan salam sukses..